Kuliah Emka

Facebook Saya

DESKRIPSI SINGKAT PRODUK

Simpel PAS

Simpel PAS adalah sebuah software aplikasi pendidikan yang dapat membantu guru dalam menganalisis butir soal dan validitasi instrument penilaian yang rumit menjadi mudah dan cepat. Program ini disajikan dalam navigasi menu yang interaktif dan sederhana sehingga mudah sekali digunakan. Hanya dengan sekali input guru dapat melakukan analisis dan validasi terhadap soal dengan cepat dan lengkap.

Fasilitas Simpel PAS antara lain:
1. Tabulasi data
2. Daftar Nilai
3. Analisis ketuntasan KD
4. Analisis daya serap
5. Analisis daya beda soal
6. Analisis tingkat kesukaran
7. Analisis efektivitas pengecoh
8. Analisis reliabilitas
9. Analisis validitas
10. Penggabungan skor
11. Pembuatan grafik
12. Pembuatan ikhtisar analisis
13. Pembuatan desain pembealajaran remedial
14. Pembuatan desain pembealajaran pengayaan
Profil Lengkap KLIK AJA DISINI

Dapat digunakan di SD, SMP, MTs, SMA, MA, SMK, Perguruan Tinggi

Simpel Teach

Simpel Teach adalah sebuah program aplikasi untuk membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan analisis. Pembelajaran berbasis IT merupakan tuntutan profesionalisme yang harus dikembangkan. Simpel Teach membantu guru/pendidikan dalam memberikan layanan pembelajaran kepada peserta didik, orang tua murid, sekolah dan masyarakat yang paripurna dan cepat.

Dengan Simpel Teach proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, memudahkan dan lengkap sesuai dengan kebutuhan. Simpel Teach merupakan alat bantu untuk memenuhi tuntututan supervisi sertifikasi yang harus diadakan oleh guru professional.

Beberapa fasilitas yang disediakan Simpel Teach, antara lain:
1. Menampilkan standar isi
2. Kalender pendidikan
3. Analisis tujuan mapel
4. Analisis SKKD
5. Analisis pekan efektif
6. Pembuatan jadwal kegiatan guru
7. Program Tahunan
8. Program Semester
9. Silabus
10. Pembuatan RPP
11. Perhitungan KKM
12. Daftar Hadir
13. Penilaian
14. Agenda Mengajar
15. Kisi-kisi UH, UTS dan UAS
16. PreView nilai lengkap

Lebih lengkap klik disini

Dapat digunakan di SD, SMP, MTs, SMA, MA, SMK

Simpel LHB

Simpel LHB adalah sistem informasi pengolahan nilai dan laporan hasil belajar berbasis komputer. Dengan program ini guru dapat bekerja dengan mudah dan cepat dalam perhitungan nilai dan pembuatan profil ketercapaian kompetensi peserta didik. Wali kelas tidak perlu pusing memikirkan menulis raport dan menghitung dan membuat leger nilai kelas. Tenaga tata usaha tidak perlu bersusah—payah mencatat semua nilai dan profil siswa kedalam buku induk. Sekolah tidak perlu stress dengan date line dan updating data nilai siswa yang menjadi tuntutan orang tua.

Dengan Simpel LHB proses pengelolaan dan pembuatan Leger, Buku Induk dan Raport (LHB) dapat dikerjakan dengan mudah dan cepat berbasis IT. Tersedia untuk Simpel LHB untuk SMP, MTs, SMA, MA, SMP/SMA Boadingschool

Fasilitas Simpel LHB, antara lain:
1. Pengolahan nilai mapel
2. Penilaian aklhak mulia dan kepribadian
3. Pengembangan diri
4. Pencatatan kegiatan sekolah & bukti prestasi
5. Absensi
6. Catatan wali kelas.
7. Tagihan nilai siswa
8. Daftar Nilai Kelas (Leger)
9. Raport (LHB)
10. Buku Induk.
11. Raport sisipan
12. Tagihan nilai

Lebih lengkap klik disini

Dapat digunakan di SMP, SMA, MA, SMK

Simpel Card

Simpel Card adalah sebuah aplikasi yang dapat membantu tenaga kependidikan dalam memproduksi kartu ujian, kartu peserta, daftar hadir, denah ruang. Dengan adanya Simpel Card sekolah dalam hal ini Panitia Kegiatan, Tenaga Administrasi tidak perlu kerja ekstra atau memesan ke percetakan kebutuhan kartu ujian, kartu kegiatan, ID Card berbagai model, piagam penghargaan, sertifikat, instrumen guru, daftar hadir, denah ruang, dan masih banyak lagi

Fasilitas Simpel Card antara lain:
1. Kartu Ujian 5 jenis kartu
2. Denah Ruang t
3. Daftar Hadir .
4. Kartu OSIS.
5. Kartu Pelajar
6. Kartu Perpustakaan
7. Instrumen Penilaian
8. Kartu Kegiatan
9. ID Card
10. Piagam/ Sertifikat

Lebih lengkap klik disini

Dapat digunakan di SD, SMP, MTs, SMA, MA, SMK

Simpel SPP

Simpel SPP adalah adalah aplikasi untuk membantu pencatatan pembayaran uang sekolah, laporan dan kontroling pembayaran dengan cepat, mudah dan lengkap .

Seluruh pencatatan keuangan sekolah, antara lain:
1. Pengaturan komposisi kelas.
2. Pengaturan data siswa
3. Pengaturan pembiayaan keuangan sekolah
4. Pengaturan biaya pendidikan setiap peserta didik
5. Pencatatan pembayaran biaya sekolah
6. Preview pembayaran masing-masing siswa
7. Pembuatan laporan bulanan
8. Pembuatan laporan harian / mingguan
9. Pembuatan laporan kondisi pembayaran per kelas

Lebih lengkap klik disini

Dapat digunakan di SD, SMP, MTs, SMA, MA, SMK

Blog Stats

  • 164,693 hits

Masukan email anda untuk jadi pengikut blog ini an dapatkan posting terbaru via email

Join 12 other subscribers

Teori Pendekatan Pembelajaran

oleh Muhamad Khotib, Wahyuni  Satiwati, Uswatun Khasanah, Cip Aprina, Sujana
Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Pasca Unila 2009 Dosen pengampu DR. Herpratiwi, M.Pd.
 
BAB I. PENDAHULUAN 

          Pendekatan pembelajaran adalah suatu  cara pandang terhadap obyek yang akan mewarnai seluruh jalannya proses pembelajaran (PAIKEM, PAINO, CTL, dsb). Atau dapat juga diartikan sebagai skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dengan menyusun dan memilih model, strategi, metode maupun keterampilan mengajar tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Pembahasan  ini difokuskan pada lima pendekatan yang paling penting bagi paradigma baru pendidikan yaitu :

•        Pendekatan langsung

•        Pendekatan Diskusi

•        Pendekatan Pengalaman

•        Pendekatan Berbasis Masalah

•        Pendekatan Simulasi
(more…)

9 MITOS eLEARNING DI SEKOLAH

Tidak sedikit sekolah yang ingin mengimplementasikan eLearning tetapi mundur kembali dikarenakan beredarnya anggapan atau mitos mengenai eLearning. Sebagian besar sekolah terlalu memfokuskan pada aspek teknologi dan bukan pada aspek pembelajaran. Padahal teknologi hanyalah alat untuk membantu proses pembelajaran.

Jika dianalogikan, teknologi adalah sebuah truk yang bertugas untuk mengantarkan barang berharga (pembelajaran) di dalamnya. Sama halnya dengan eLearning, teknologi hanya sebagai alat yang menyampaikan pembelajaran agar dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Sekali lagi yang paling penting adalah pembelajaran.
(more…)

Penilaian Berbasis Komputer

Penilaian merupakan bagian pembelajaran, setelah perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran. Penilaian berbasis komputer merupakan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan keterbatasan waktu dan tuntutan profesionalisme guru dalam bekerja.
Evaluasi Hasil Belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

PERBANDINGAN MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN

I. Pengembangan Desain Model Kemp

Menurut Kemp (dalam, Trianto, 2007: 53) Pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinue. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut.
Pengembangan perangkat model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan.
Secara umum model pengembangan model Kemp ditunjukkan pada gambar berikut:
(more…)

Makalah Sistem Pengelolaan LHB Berbasis ICT

disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan di UM Metro – 16 Mei 2007

Oleh Muhamad Khotib, S.Pd

Tenaga Pengajar SMA Muhammadiyah I Sekampung Udik – Lampung Timur

Sekretaris Forum MGMP dan MGMP Matematika Kab. Lampung Timur

I. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Undang-undang sistem pendidikan nasional sekarang ini sudah merupakan payung hukum bagi semua pihak yang terkait dengan pendidikan. Untuk mendukung itu maka pemerintah mengeluarkan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

 
(more…)

Penelitian dan Pengembangan

Ada banyak jenis penelitian yang dilakukan, baik oleh akademisi maupun oleh peneliti. Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 407). Jenis penelitian ini pada akhirnya akan menghasilkan sebuah produk. Produk yang dihasilkan dapat berupa produk yang betul-betul atau produk hasil pengembangan dari produk yang sudah ada. Menurut Borg and Gall (1979: 624), educational research and development is a process used to develop and validate educational product. Penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian  pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis.

(more…)

Scrip Video PSB

NASKAH VIDEO PEMBELAJARAN

PUSAT SUMBER BELAJAR ( PSB )

SMA MUHAMMADIYAH 1 SEKAMPUNG UDIK

  1. A. IDENTIFIKASI

Jenjang Pendidikan                       :        SMA

Kelas/Semester                              :        X / 1

Mata Pelajaran                                :        Matematika

Standar Kompetensi                     :        5.      Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar                         :        5.3   Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan penafsirannya.

Indikator                                           :        1.      Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri, menentukan besaran dari masalah tersebut sebagai variabel, membuat model matematikanya, menyelesaikan modelnya, dan menafsirkan hasil penyelesaian masalah tersebut.

2.      Menggunakan sudut elevasi dan depresi dalam penyelesaian masalah.

Strategy Pembelajaran                :        Cooperative Learning

Durasi                                                 :        30menit (1.800 detik)

Jenis Sajian                                        :        Film Pendidikan

Lokasi                                                 :        Perguruan Muhammadiyah Mengandungsari,

Menara Kembar Pondok Babussalam, Rumah Kediaman,

Tanggal Pengambilan gambar :        17-19Mei 2010

Properti                                             :        In Door dan Out Door

Teknik                                                :        Life

Penulis Naskah                               :        Muhamad Khotib

Produksi                                            :        Pascasarjana TP Unila Tahun 2009 dan

Perguruan Muhammadiyah Mengandungsari

Selengkapnya silahkan download disini

Anotasi Pendidikan

Berikut ini saya tampilkan anotasi pendidikan yg pernah saya buat sebagai tugas mata kuliah pengembangan kurikulum semoga bermanfaat buat rekan-rekan. Anotasi ini berisi semua permasalahan pendidikan mulai dari pendidikan, pembelajaran, belajar, media pembelajaran, strategi belajar, pebelajar, pendidik dan lainnya.

Anotasi dilengkapi dengan sumber yang dijadikan dasar ….

Berikut ini file anotasi dalam extensi pptx, silahkan di download.

Wassalam.

emka

Langkah Kesepuluh Model Dick Carey

Langkah 10

Merancang dan Melakukan Evaluasi Sumatif

( Design and Conduct Summative Evaluations )

Disusun oleh Muhamad Khotib, Tri Wahyu Handoyo, Suyono
Wahyuni Satiawati, Rita Ambarwati

 

A. Latar Belakang

Evaluasi formatif merupakan  proses pengumpulan data dan informasi dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas pengajaran. Sedangkan  Evaluasi Sumatif adalah proses pengumpulan data dan informasi dalam rangka untuk membuat keputusan tentang perolehan tujuan pembelajar yang telah dirancang .

Penilaian formatif dilaksanakan sebagai suatu proses yang bersifat membangun tanpa mengandung keputusan. Namun, pada suatu titik tertentu, perlu diketahui  apakah pengajaran kita sudah efektif.  Agar kita dapat mencapai keputusan itu, penilaian sumatif perlu dilaksanakan.

Ada dua tahap evaluasi sumatif. Yang pertama berfokus pada hubungan antara instruksi, minat, dan kebutuhan organisasi. Tahap kedua adalah uji coba lapangan dari instruksi yang mirip dengan fase ketiga evaluasi formatif, kecuali sekarang dilakukan untuk tujuan yang berbeda yaitu, untuk menentukan apakah menghasilkan hasil yang diinginkan untuk pengambil keputusan
(more…)

Langkah Kesembilan Model Dick Carey

Langkah ke-9

MEREVISI PEMBELAJARAN

( Revisi Instructional )

A. Latar Belakang

Pada hampir semua model desain instruksional, akan ditemukan penekanan utama pada konsep evaluasi formatif, yaitu pada pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah dan merevisi bahan pengajaran. Model desainpembelajaran sering menunjukkan bahwa setelah data yang telah dikumpulkan dan diringkas, harus direvisi material pembelajarannya agar lebih “tepat.”

Ada dua jenis dasar revisi yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan material pembelajaran. Yang pertama adalah perubahan yang dibuat dengan isi atau substansi bahan untuk membuat mereka lebih akurat atau lebih efektif sebagai sarana belajar. Tipe kedua perubahan berkaitan dengan prosedur yang digunakan dalam menggunakan bahan
(more…)

Lankah Kedelapan Model Dick Carey

Langkah ke-8
MERANCANG DAN
MELAKUKAN EVALUASI FORMATIF PEMBELAJARAN
( Desigingn and Conducting Formative Evaluations )

oleh : Muhamad Khotib, Tri Wahyu Handoyo, Suyono
Wahyuni Satiawati, Rita Ambarwati
Mahasiswa Pasca TP Unila 2009

A. Latar Belakang

Evaluasi formatif adalah pengumpulan data dan informasi selama pengembangan instruksi yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas instruksi. Evaluasi formatif awalnya digunakan sebagai proses untuk meningkatkan instruksi setelah draft pertama pengajaran dikembangkan. Desainer berpengalaman, bagaimanapun, menemukan bahwa lebih baik untuk mencoba komponen awal dari proses desain, sehingga menghindari banyak masalah yang akan tidak dapat ditemukan sampai setelah rancangan instruksi itu selesai.
(more…)

Makalah Seminar

Pengembangan
Sistem Analisis Evaluasi Pembelajaran
Berbasis ICT

Oleh Muhamad Khotib

Mahasiswa Pascasarjana Unila 2009
Guru SMA Muhammadiyah 1 Sekampung Udik – Lampung Timur
simpellhb@gmail.com

Abstrak

Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh proses pembelajaran. Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi dan proses analisis dari evaluasi.  Manfaat dari analisis evaluasi untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran. Berdasarkan Penilaian kebutuhan yang dilakukan pada 30 responden menunjukkan bahwa 56,67% melakukan analisis secara manual, dan 93,33% dari responden menyatakan Perlu Program Analisis Evaluasi Pembelajaran Berbasis Komputer yang mudah dipahami dan digunakan untuk membantu proses analisis secara cepat, akurat dan benar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model Borg and Gall (1983). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem analisis evaluasi pembelajaran berbasis ICT yang disebut “Simpel Test 2010. Simpel Test ini berfungsi untuk menganalisis soal pilihan ganda dan skor uraian atau coding dari instrument. Output dari program ini antara lain, data ketuntasan siswa, data ketuntasan tiap kompetensi untuk setiap siswa, daya serap siswa pada materi (butir soal dan kelompok materi), analisis butir soal (distraktor, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan kualitas soal), validasi dan reliabilitas instrument. Yang berbeda dari program ini adalah pemakai dibawa untuk mengerti proses perhitungan dan landasan teori secara sederhana. Simpel Test cocok digunakan guru atau mahasiswa dalam menganalisis proses pembelajaran dan melakukan penelitian tindakan karena mudah digunakan, sederhana, lengkap dan akurat.

Kata Kunci : Analisis, Evaluasi Pembelajaran, ICT
(more…)

Langkak Ketujuh Model Dick Carey

Langkah ke-7
MENGEMBANGKAN DAN MEMILIH MATERIAL PEMBELAJARAN
( Develop and Select Instructional Material )

oleh : Muhamad Khotib, Tri Wahyu Handoyo, Suyono
Wahyuni Satiawati, Rita Ambarwati

(mahasiswa pasca TP unila)

A. Latar Belakang

Dalam menyusun desain pengembangan materi pembelajaran sangat penting, karena pencapaian tujuan yang di tetapkan terinci pada materi pembelajaran. Meskipun begitu tidak berarti mengesampingkan unsur-unsur lainnya termasuk siswa, metode, maupun penilaian. Oleh karena itu pengembangan bahan pembelajaran sebaiknya melibatkan pusat sumber belajar baik yang didesain maupun yang tidak didesain. Sehingga sebagai desainer bahan pembelajaran jangan tergantung pada buku teks saja tetapi memanfaatkan sumber bahan pembelajaran. Disadari atau tidak kondisi sekarang kurang memperhatikan pengembangan bahan pembelajaran secara baik, kadang seorang guru mengajar didepan kelas berbicara sesuai apa yang diingat saat itu tanpa ada perencanaan dalam pembelajaran. Pengembangan materi pembelajaran perlu dilakukan mulai penyusunan perencanaan pembelajaran sehingga diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
(more…)

Langkah Keenam Model Dick Carey

Langkah ke-6
MENGEMBANGKAN SIASAT PEMBELAJARAN
( Develop Instructional Strategy )

oleh : Muhamad Khotib, Tri Wahyu Handoyo, Suyono
Rita Ambarwati, Wahyuni Satuawati

A. Latar Belakang

Kegiatan instruksional yang dilakukan para pengajar beraneka ragam. Ada pengajar yang memulai kegiatannya dengan menunggu pertanyaan dari siswa, ada yang aktif memulai dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, ada pula yang mulai dengan memberikan penjelasan tentang materi yang akan diuraikan, dan ada yang memulai mengulangi penjelasan tentang materi yang lalu. Selanjutnya ada yang melanjutkan dengan kegiatan menjawab pertanyaan siswa, membentuk kelompok diskusi atau menggunakan program lain. Istilah startegi pembelajaran menyatakan berbagai jenis aktivitas belajar mengajar, seperti diskusi kelompok, membaca, studi kasus, perkuliahan, simulasi computer, lembar kerja, proyek kelompok kerjasama, dll.
(more…)

Langkah Kelima Dick Carey

Langkah ke-5

MENGEMBANGKAN INSTRUMENT PENILAIAN

( Develop Assessment Instruments )

disusun oleh : muhamad khotib, triwahyu handoyo, suyono
wahyuni satiawati, rita ambarwati
(Mahasiswa Pasca TP Unila 2009)

A. Latar Belakang

Konsep baru dalam pengukuran  proses pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (learned-centered) adalah penilaian yang berpusat pada pembelajar (learner-centered assessment ). Definisi learner-centered assessment sejajar dengan definisi tradisional test acuan patokan, sebagai element inti dari pembelajaran yang didesain secara sistematis. Tipe test ini penting untuk mengevaluasi perkembangan pebelajar dan kualitas pembelajaran. Hasil dari tes acuan patokan memberikan indikasi instuktur seberapa baik pebelajar mampu mencapai setiap tujuan pembelajaran, dan mengindikasikan komponen mana dari pembelajaran yang bisa berjalan dengan baik, dan komponen mana yang perlu direvisi. Selain itu juga, tes acuan patokan memungkinkan pebelajar untuk merefleksikan diri dengan mengaplikasikan kriteria untuk menilai hasil kerja mereka sendiri.

Berhubungan dengan hal tersebut di atas  perlu dibahas bagaimana menyusun dan membangun  aspek penilaian dalam pembelajaran  yang mencakup  semua jenis kegiatan  yang digunakan untuk mengukur kemampuan  peserta didik setelah  menyelesaikan unit pembelajaran.
(more…)

Langkah Keempat Dick Carey

Langkah ke-4

MERUMUSKAN TUJUAN INSTRUKSIONAL

( Write Instructional Goal )

disusun oleh : muhamad khotib, triwahyu handoyo, suyono

wahyuni satiawati, rita ambarwati

(Mahasiswa Pasca TP Unila 2009)

A. Latar Belakang

Komponen yang paling terkenal dalam model desain pembelajaran adalah menulis tujuan performansi, atau sering disebut dengan behavioral objectives (tujuan perilaku). Robert Mager (1962). Tujuan penulisan tujuan performansi adalah untuk  menjawab pernyataan  tentang kemampuan apa yang  akan dilakukan  pebelajar ketika mengikuti dan  menyelesaikan  proses pembelajaran.

Ketika guru dilatih untuk merumuskan tujuan intruksional khusus, terhadap dua kesulitan utama yang dihadapi ketika proses mendefinisikan tujuan tidak termasuk dalam komponen yang integral pada model desain pembelajaran. Pertama, tanpa sebuah model yang jelas para guru menemui kesulitan untuk menentukan bagaimana memperoleh tujuan pembelajaran. Meskipun para pengajar dapat menguasai mekanisme penulisan tujuan, tidak ada konsep dasar yang dapat mengarahkan dalam mendapatkan tujuan. Sebagai hasilnya beberapa guru kembali kepada isi yang terdapat dalam teks books untuk mengidentifikasi topik-topik yang akan mereka tulis sebagai behavioral objectives. Kedua, mungkin lebih sebagai kritikan adalah apa yang dilakukan dengan tujuan tersebut setelah ditulis oleh para guru. Tujuan ini hanya sebatas tulisan yang hanya berfungsi sebagai dokumen administrasi bagi seorang guru.
(more…)

Langkah Ketiga Dick Carey

Langkah ke – 3

MENGANALISIS PEMBELAJAR DAN LINGKUNGAN

(Analyze Learner and Context)

disusun oleh : muhamad khotib, triwahyu handoyo, suyono
wahyuni satiawati, rita ambarwati
(Mahasiswa Pasca TP Unila 2009)

A.  Latar Belakang

Kenyataan di lapangan banyak ditemui adanya ketidakcocokan antara Instruksional dengan kemampuan pebelajar, dengan lingkungan tempat belajar dan dengan lingkungan setelah pembelajar menggunakan keterampilan. Oleh karena itu perancang tidak hanya menganalisis dan menentukan apa yang akan diajarkan, tetapi juga menganalisis karakteristik dari peserta didik, konteks di mana belajar akan dilakukan, dan konteks di mana keterampilan pada akhirnya akan digunakan. Untuk keperluan ini kita melakukan analisis pembelajar dan analisis konteks.

Alasan lain bagi perancang untuk menganalisis pembelajar dan konteks adalah bahwa analisis ini tidak dapat dilakukan dalam satu kantor. Desainer harus berbicara dengan pembelajar, instruktur, dan manajer; mereka harus mengunjungi ruang kelas, fasilitas pelatihan, dan peserta didik tempat kerja untuk menentukan keadaan di mana peserta didik akan mendapatkan dan menggunakan keterampilan baru mereka. Seperti pada langkah 2 analisa Instruksional dan analisa pebelajar dan konteks sering digunakan secara simultan sebagai satu kesatuan, sehingga informasi dikumpulkan dari setiap komponen
(more…)

Langkah Kedua Dick Carey

Langkah ke-2

MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL

(Conduct Instructional Analysis)

A. Latar Belakang

Analisis Instruksional merupakan langkah kedua dari desain Instruksional model dick and carey. Tujuan utama dari analisis Instruksional adalah menentukan komponen utama dari tujuan Instruksional serta mengidentifikasi keterampilan bawahan dari setiap langkah untuk mencapai tujuan Instruksional tersebut. Komponen utama dari tujuan Instruksional berisi langkah-langkah yang pebelajar harus mampu lakukan untuk mencapai tujuan Instruksional. Langkah kedua dari analisis Instruksional analisis keterampilan bawahan sampai menemukan perilaku masukan.
(more…)

Langkah Pertama Dick Carey

BAB II

RANCANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL

A. Rancangan Desain Instruksional.

Rancangan Desain Instruksional sebuah produk tentang rencana Instruksional yang berisi perencanaan instruksional (blue print) untuk pengembangan  bahan instruksional dan media yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Hasil dari rancangan desain Instruksional berupa bahan Instruksional dan media serta material Instruksional. Tahapan yang digunakan merancang desain Instruksional yaitu perencanaan, pengembangan, evaluasi, dan management proses.
(more…)

BEA SISWA S2 P2TK DIKMEN

Bapak/Ibu yang tertarik dengan ingin kuliah s2 dapat mendownload informasi terkait beasiswa tersebut di link berikut:

http://p2tkdikmen.kemdikbud.go.id/download/
Download Lansung Pedoman Beasiswa S2

Semoga bermanfaat

Laporan Capaian Kompetensi Versi Kurikulum 2013

Berdasarkan Permendikbud No.66 tahun 2013 bahwa Standar Penilaian Pendidikan bertujuan untuk menjamin: (1). Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2). Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (3) Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Pada prakteknya banyak sekolah yang belum mampu menerapkan standar penilaian yang dilakukan di sekolah sesuai dengan amanat yang tertuang dalam permendikbud tersebut. Banyak sekali kesulitan yang dialami oleh sekolah, mulai dari tingkat pemahaman yang bervariasi, perlakukan teknis yang teramat banyak dan pembuatan laporan yang harus objektif, akuntabel dan informative. Keterbatasan waktu terkadang menjadi alas an dominan.

Perlu upaya yang kreatif dan inovatif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Kurikulum 2013 menghendaki penilaian dilakukan berdasarkan pola teknik penilaian Autentik. Penilaian autentik itu sendiri dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.  Penilaian dilakukan meliputi ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan pada semua mata pelajaran yang diajarkan. Agak berbeda dengan KTSP hanya ada beberapa mata pelajaran yang menilai dengan aspek yang lengkap.

Penilaian autentik juga menilai kesiapan, proses, dan hasil belajar peserta didik secara utuh. Relevansi dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran menjadi sebuah keharusan yang dilakukan. Bentuk penilaian autentik antara lain projek  dan portofolio. 

Pada tataran teknis banyak guru dan sekolah masih merasa kebingungan. Emka productions mencoba membuat sebuah aplikasi sederhana yang nanti akan sangat membantu proses penilaian sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kurikulum 2013.

1.   Penilaian Pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan  dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan

Instrumen tes berupa seperangkat butir soal. Soal tes tulis yang sering digunakan di SMA adalah bentuk pilihan ganda dan uraian. Untuk tes lisan perlu disiapkan daftar pertanyaan yang disampaikan secara langsung dalam bentuk tanya jawab. Instrumen penugasan berupa tugas yang dapat dikerjakan secara individual atau kelompok. Instrumen penilaian harus memenuhi kaidah substansi (materi), konstruksi, dan bahasa.

Image

2.  Penilaian Praktek

Penilaian kompetensi keterampilan  dilakukan melalui pengamatan kinerja yang meminta peserta didik mendemonstrasikan kompetensi tertentu, melalui praktik, projek, atau portofolio

Instrumen penilaian keterampilan berupa daftar cek (check list) atau skala penilaian (rating scale) disertai rubrik.  Projek adalah tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Portofolio merupakan kumpulan karya seseorang dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integratif.

Image

3.  Penilaian Sikap

Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian sejawat (peer assessment), dan jurnal. Instrumen observasi, penilaian diri, dan penilaian sejawat  berupa daftar cek (check list) atau skala penilaian (rating scale) disertai rubrik.  

Jurnal berupa catatan guru. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek yang akan dinilai, dan gradasi mutu.

Image

 

Dengan bantuan Simpel LCK yang sedang dikembangkan maka guru tidak perlu repot-repot membuat deskripsi capaian kompetensi pengetahuan, praktek dan sikap. Demikian juga dengan perhitungannya akan secara otomatis dikerjakan oleh program …

Sebagaimana Simpel LHB maka simpel LCK inipun menangani tidak hanya proses perhitungan nilai dan deskripsnya, tetapi juga mengerjakan Leger Nilai lengkap, Buku Induk dan Raport elektronik untuk semua aspek penilaian yang dilakukan pada Kurikulum 2013. Tentunya dengan cepat, mudah dan lengkap dan benar sesuai dengan Juknis yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikmen No: 717/D/Kep/2013 tentang model LCK raport SMA dan SMK.

 

Fenomena Mengajar 24 Jam Pelajaran

Sertifikasi guru sudah berlangsung sejak tahun 2006 banyak sekali pengaruhnya terhadap perkembangan dunia pendidikan Indonesia. Kesejahteraan guru meningkat, proses belajar mengajar menjadi lebih produktif, kebijakan pendidikan mengalami perubahan, perhatian masyarakat terhadap pendidikan sampai kepada perubahan kurikulum.

Perhatian guru terhadap kewajibannya mengalami perubahan yang sangat baik. Persiapan guru dalam mengajar menjadi lebih baik. Yang tadinya belum pernah membuat perangkat sekarang memiliki perangkat, proses pembelajaran menjadi titik perhatian. Pengawas, pemerintah daerah dan masyarakat ikut melakukan pengawas terhadap guru dalam melaksanakan kewajibannya.

Guru memiliki kewajiban mengajar 24 jam tatap muka minimal. Semangat guru dalam melaksanakan tugas ini menjadi titik tertentu dalam fenomena dalam dunia pendidikan Indonesia sekarang. Kalau dulu guru stress karena diberikan beban yang banyak, sekarang agak terbalik banyak guru mengalami tekanan ketika tidak mendapatkan jatah mengajar 24 minimal di sekolahnya.

Pencarian sekolah swasta untuk menambah jam mengajar, mencari jam tambahan di sekolah lain, pemalsuan jumlah jam mengajar di SK sampai mencari sekolah lain yang jam nya masik kosong bahkan kebijakan pemerintah dengan SKB 5 mentri juga turut menghantui guru dalam bekerja.

Dampak pemenuhan 24 jam, beberapa guru mengalami perubahan paradigma dalam bekerja “yang penting bekerja 24 jam dan sertifikasi cair”, sekolah membuka kelas baru untuk menambah jam mengajar sehingga banyak sekolah swasta mengalami penurunan jumlah murid sampai sekolah swasta tutup. Banyak fenomena lain

Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SeNdiMat) 2013

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika menyelenggarakan:

Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SeNdiMat) 2013

13 dan 14 November 2013

di PPPPTK Matematika
Jl, Kaliurang Km. 6 Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta

Panitia mengundang Bapak/Ibu guru SD, guru Matematika SMP/SMA/SMA atau yang sederajat, kepala sekolah, pengawas sekolah, widyaiswara matematika, dosen matematika/pendidikan matematika, maupun peminat dan pemerhati pendidikan matematika untuk berpartisipasi dalam SeNdiMat 2013 sebagai pemakalah maupun peserta.

KETENTUAN PEMAKALAH

  1. Makalah relevan dengan tema dan belum pernah dipublikasikan.
  2. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu makalah. Untuk setiap makalah tambahan dikenakan biaya Rp100.000,00.
  3. Biaya proceedings (pre print dan CD) terpisah dari biaya seminar sebesar Rp100.000,00.
  4. Sertifikat pemakalah hanya diberikan pada peserta yang mempresentasikan makalahnya.
  5. Sistematika penulisan abstrak dan makalah dapat dilihat pada halaman ‘sistematika‘.
  6. Lima makalah terbaik akan mendapat penghargaan.

PEMAKALAH YANG DIBIAYAI

PPPPTK Matematika menyediakan biaya bagi 25 pemakalah terpilih meliputi biaya transportasi, biaya seminar, akomodasi dan konsumsi, serta uang saku. Seleksi berdasarkan kualitas abstrak atau extended abstract. Pemakalah yang dibiayai dari kalangan guru SD, guru matematika SMP/SMA/SMK, kepala sekolah atau pengawas sekolah.

TANGGAL PENTING

tanggal penting

Download brosur:
Brosur SeNdiMat

 

CALL FOR SPONSORSHIP

Sponsorship dapat menghubungi Yuliawanto (08122957713) atau email ke sendimat@p4tkmatematika.org.

 

SEKRETARIAT PANITIA

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Fax: 0274 885752
Website: http://p4tkmatematika.org
E-mail: sendimat@p4tkmatematika.org
Contact Person: Sumaryanta (08562861880), Jakim (087738201007), Anggrahini (08562958138), Titik (081329449897), Marfuah (083867992669)

 

sumber : http://sendimat.p4tkmatematika.org/

Diklat Teknis TIK SMA di P4TK Matematika

Alhamdulillah bisa berkunjung kembali ke p4kt matematika di Yogyakarta, ikut Diklat Teknis TIK SMA. ada sekitar 56 peserta yang merupakan pengurus MGMP Matematika se-Indonesia. Sekarang sedang mengikuti pengantar Internet yang disampaikan oleh Bapak Muhamad Tamimudin. 

Banyak sekali keuntungan atau kelebihan internet yang bisa kita manfaatkan. Mulai dari untuk menambah ilmu sampai menambah penghasilan dari berbagai jenis pekerjaan. banyak pekerjaan baru yang muncul yang diakibatkan oleh Internet, antara lain: call center, blogger, facebooker dan tweeter. 

Kalau kita kreatif dan inovatis dalam memanfaatkan momen ternyata bisa menghasilkan dana yang besar sekali. 

SBMPTN Diluncurkan 15 Maret 2013

ImageJakarta—Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 direncanakan akan diluncurkan pada 15 Maret 2013 mendatang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. SBMPTN 2013 adalah mekanisme seleksi masuk ptn  melalui ujian tertulis dan atau keterampilan yang dilaksanakan secara serentak di 62 PTN.

“Siswa atau masyarakat bisa mengakses informasi terkait SBMPTN mulai 30 April,” kata Humas Panitia SNMPTN Bambang Hermanto di Kemdikbud, Jumat (1/03/2013).

Pendaftaran SBMPTN, kata Bambang, dilakukan secara online seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Peserta yang boleh mengikuti adalah lulusan tahun 2013, 2012, dan 2011.

Bambang mengatakan, daya tampung setiap perguruan tinggi masih dalam pembahasan. Jumlahnya, kata dia, tergantung dari rasio dosen dan mahasiswa, kapasitas ruang kelas dan lain sebagainya. “Harapan Pak Menteri daya tampung pt melalui jalur apapun seleksinya naik 10 persen,” katanya.

Bambang menyebutkan, ada tiga pola penerimaan masuk PTN yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Dia menjelaskan, bagi ptn yang hanya menyelenggarakan dua pola yaitu SNMPTN dan SBMPTN saja, komposisi rata-rata nasional penerimaannya 60:40.

Adapun bagi ptn yang menyelenggarakan tiga pola sekaligus, porsinya 50:30:20. “ITB dan UNPAD sejak tahun lalu tidak menyelenggarakan lagi seleksi mandiri,” katanya. (ASW).

sumber berita : http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1087

Model Penelitian Borg and Gall

oleh Muhamad Khotib, M.Pd. (Alumni Pasca TP Universitas Lampung)

Model Borg and Gall merupakan salah satu model penelitian dan pengembangan pendidikan yang sangat populer. Jika seseorang ingin mengembangkan atau membuat sebuah produk pendidikan dapat dilakukan dengan menggunakan model ini. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg and Gall (1979: 626) adalah:
“research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation“. (more…)

Sistem Informasi Komputer

Oleh Muhamad Khotib, M.Pd (Alumni Pasca Teknologi Pendidikan Universitas Lampung)

Sistem

Menurut O’Brien (2005: 33), sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk  mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Sistem seperti ini sering disebut sebagai sistem dinamis karena memiliki tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi, input, proses dan output. input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output. Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya. (more…)

RSS BERITA KAMPUS UPI

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

RSS PASCASARJANA UPI online

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

RSS DIGITAL UNJ

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.